Tulisan berikut ini adalah uraian singkat tentang materi yang didapat dari Kuliah Umum PembaTIK Level 4 hari ini dari narasumber yang luar biasa hebat, yaitu Charles Bonar Sirait (Kiat Sukses Berkomunikasi) dan Butet Manurung (Motivasi bagi Para Pendidik)
“Sebuah pesan akan efektif tersampaikan jika disampaikan oleh orang yang berpengaruh. Orang yang berpengaruh bukan hanya orang yang popular tetapi juga orang yang berkompeten. Percuma saja popular namun tidak kompeten, karena akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan si penerima pesan. Untuk itu penting bagi seorang Guru untuk bisa menyeimbangkan atara kompetensi dan popularitas di mata siswa agar pesan yang disampaikan dapat diterima secara baik dan efisien.”
“Siswa – siswa di Sekolah Rimba belajar baca tulis dan berhitung dengan tujuan agar tidak dibohongi oleh orang – orang yang berupaya merenggut hutan mereka. Mereka selalu bersifat pragmatis, yang artinya mereka mau belajar jika mereka memang benar – benar merasakan kebermanfaatan dari hasil belajar mereka. Mereka hanya mau belajar sesuatu hal yang memang dibutuhkan oleh mereka untuk hari ini tidak perduli untuk hari-hari berikutnya. Untuk itu pembelajaran di Sekolah Rimba sangatlah menekankan pembelajaran yang kontekstual dan sesuai dengan keadaan dan kondisi para orang rimba. Suatu ketika saat guru mencoba mengajarkan cara bertani, siswa di sekolah Rimba bertanya kepada Gurunya, “Apakah Ibu guru punya sawah?”. Sebuah pertanyaan yang mendasar sekali, tentunya jika guru tidak memiliki sawah, maka darimana guru tahu cara bertani? Seakan – akan mereka hanya akan percaya kepada orang – orang yang memang benar – benar kompeten pada bidangnya. Untuk itu di sekolah Rimba mengarahkan para siswa nya untuk belajar kepada orang – orang yang memang berkompeten kepada bidangnya. Mereka diajak ke sawah dan menggali informasi tentang bertani kepada petani. Mereka diajak bertemu dengan nelayan untuk mengetahui cara menangkap ikan dan sebagainya. Sehingga mereka benar – benar memperoleh pengetahuan dari para ahlinya. Yang kemudian mereka ceritakan hasil belajar mereka dari petani dan nelayan di depan kelas kepada guru dan kawan – kawannnya, sehingga sumber belajar tidak hanya dari Guru, bahkan bisa dikatakan Guru pun ikut belajar dari para siswa. Sekolah Rimba menunjukkan bahwa kemerdekaan belajar memang sesuatu hal yang nyata dan dapat terwujud jika dilaksanakan dengan sungguh – sungguh oleh semua stakeholder. Sekolah Rimba telah menunjukkan bahwa sinkronisasi antara kurikulum nasional dan kurikulum yang berkearifan lokal telah berhasil mewujudkan siswa – siswa yang benar – benar memanfaatkan pengetahuannya untuk kelangsungan hidup dan menjaga lingkungan serta kebudayaan mereka.”
Bisa cek video lengkapnya di :
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia
#MerdekaBelajar
#NadiemMakarim
#PembaTIK2020
#pembatiklevel4
#PembatikLevel4Bali
#RumahBelajar
#tributetohendriwidiatmoko
#guruberbagi
#gurupenggerak
0 Comments:
Posting Komentar