Saya memiliki ketertarikan di bidang TIK sejak kecil. Saat kuliah dulu, mata kuliah yang berkaitan dengan media dan pembuatan media pembelajaran adalah mata kuliah favorit saya. Saya pun mengangkat topik pengembangan media pembelajaran matematika dengan bantuan microsoft excel sebagai Thesis. Pengalamaan saya mengajar selama ini pun tidak pernah terpisahkan dari penerapan TIK, terutama pemanfaatan media pembelajaran berupa video. Saya kerap kali mendapat sindiran dari teman sejawat. Mereka menganggap metode pembelajaran yang saya lakukan terlalu berlebihan. Menurut mereka, pelajaran matematikan sudah ribet janganlah lagi dipersulit dengan menerapkan TIK. Namun, ada juga teman yang mensupport dan menteladani apa yang saya lakukan, meskipun dia belum berani mencoba menerapkannya karena kurang percaya diri.
Tahun 2018 merupakan awal mula saya mengenal Rumah Belajar dan PembaTIK dari teman sejawat yang mengajar TIK. Saat itu saya merasa bahagia karena merasa seperti menemukan rumah baru yang sudah lama saya cari - cari. Mengapa demikian? Iya karena saat membaca modul PembaTIK level 1 mengenai pembelajaran era abad 21 dan pengenalan Portal Rumah Belajar, wawasan saya menjadi lebih terbuka dan menyadari bahwa apa yang saya lakukan selama ini adalah tepat. Pada modul tersebut disampaikan pentingnya mempersiapkan diri untuk bersaing di revolusi industri 4.0. Salah satunya adalah penguasaan TIK. Jika kita sebagai guru belum memahami betul esensi dan pentingnya TIK pada pembelajaran, bagaimana bisa kita mempersiapkan generasi yang siap bersaing di abad 21 ini? pertanyaan inilah yang menggerakkan saya untuk terus melangkah dan menyelesaikan kegiatan PembaTIK ini setiap levelnya dengan tujuan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan TIK dalam pembelajaran.
Saya semakin termotivasi mengikuti kegiatan PembaTIK, hingga 3 tahun berturut – turut adalah karena penyataan dari Pak Gogot (Ka. Pustekom Kemendikbud RI) pada PembaTIK level 3 tahun 2018. Beliau mengungkapkan keprihatinannya terhadap konten negatif yang lebih banyak ada di dunia maya dari pada konten positif(konten pembelajaran). Untuk itu beliau berpesan kepada kami untuk mulai membanjiri dunia maya dengan konten pembelajaran. Inilah alasan saya membuat kanal Youtube Agus Suputrayasa dan selalu berupaya untuk membuat dan membagikan video pembelajaran matematika serta mensosialisasikan fitur – fitur Portal Rumah Belajar kepada teman sejawat dan para siswa untuk dapat dimanfaatkan pada kegiatan pembelajaran.
Dua tahun belalu dan kini keadaan sudah berubah terutama di pendidikan. Banyak guru yang belum siap menjalankan pembelajaran secara daring, karena belum menguasai TIK dengan baik. Saya bersyukur bahwa apa yang saya lakukan dua tahun terakhir ini bukanlah hal yang sia – sia, melainkan mampu memberikan manfaat selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Bahkan sekarang sudah mulai ditiru oleh teman sejawat. Teman yang dulunya merasa tidak setuju dengan metode mengajar saya, kini lambat laun mulai menjadi teman sharing dan berkolaborasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di masa pandemi seperti sekarang ini.
Pengalaman ini telah menyadarkan saya bahwa pengembangan dan pendayagunaan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran sangatlah penting. Melalui program Duta Rumah Belajar saya berharap dapat menjadi bagian dari hal itu. Bagi saya Duta Rumah Belajar bukanlah tujuan akhir saya, namun semangat untuk berbagi dan pemanfaatan Rumah Belajar sebagai portal pembelajaran gratis dari pemerintah untuk semua guru dan siswa di Bali dan seluruh Indonesia merupakan tujuan utama saya.
0 Comments:
Posting Komentar